4 Tipe Utama Kepribadian
Sebuah kutipan dari Osho “Nobody is superior, nobody is inferior, but nobody is equal either. People are simply unique, incomparable. You are you, I am I”, di mana tidak ada yang lebih unggul, tidak ada yang lebih rendah, tetapi tidak ada yang sama. Orang memiliki keunikan, tidak dapat dibandingkan. Kamu adalah kamu, Aku adalah aku. Dengan kata lain, setiap orang adalah unik dan memiliki karakteristiknya masing-masing. Teori kepribadian pun percaya bahwa seseorang memiliki karakteristik yang umum tetapi dapat dikelompokkan dengan tipe kepribadian tertentu. Jika Anda dapat mengenali tipe kepribadian orang lain, maka Anda dapat berkomunikasi secara baik dengan mereka. Anda pun dapat mudah memahami dan mampu menerima perbedaan satu sama lain bahkan bergaul secara baik dengan mereka.
Apakah Anda pernah mencoba mengisi tes kepribadian? Salah satu tes kepribadian paling terkenal dan banyak digunakan adalah Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). MTBI ini didasari pada karya Carl Jung dalam buku berjudul “Psychology Types”. Jung adalah seorang psikiater terkenal dari Swiss yang mempelajari beberapa tipe kepribadian dan perintis psikologi analitis. Lalu kemudian, Katherine Briggs dan putrinya, Isobel Briggs Myers, memperluas teori Jung tersebut untuk mengidentifikasi empat pasang skala psikologis. Dalam teori tersebut dijelaskan bahwa setiap orang memiliki kecenderung atas salah satu karakteristik dari tiap pasang skala psikologis dan pendekatan ini sudah digunakan oleh sebagian besar kalangan. Nah, penasarankan apa saja empat pasang skala psikologis tersebut dan apa saja kegunaannya. Berdasarkan MBTI terdapat empat pasang skala psikologis, mari kita bahas satu persatu.
1.Ekstrovert – Introvert
Skala pasangan pertama berkaitan dengan pemusatan perhatian dari diri seseorang. Ekstrovert adalah kepribadian yang dipicu oleh peristiwa dan orang-orang dari luar dirinya. Ekstrovert sangat mudah menunjukkan perasaan, mereka pun belajar dengan berbicara, dan bekerja secara baik jika dalam kelompok. Sedangkan introvert adalah kepribadian yang lebih melakukan refleksi pribadi dan melakukan sesuatu dengan sendiri. Introvert sangat pandai menyembunyikan perasaan mereka, lebih suka bekerja sendiri, dan belajar dengan memperhatikan sekeliling saja. Lebih mudah mengenali pasangan ini saat berada di kerumuman orang banyak. Orang ekstrovert akan sangat mudah bergaul dengan orang baru, sedangkan orang introvert akan hanya memperhatikan dan diam saja.
2. Sensing – Intuition
Skala pasangan kedua berkaitan dengan bagaimana seseorang belajar dan menerima informasi. Sensing atau merasakan adalah kepribadian yang menggunakan lima indra fisik (penglihatan, pendengaran, sentuhan, rasa, dan bau) untuk menafsirkan dunia. Orang dengan kepribadian sensing menyukai contoh nyata yang ada disekililing mereka, lebih memilih latihan praktis, dan mengambil kesimpulan hanya dari fakta yang terlihat. Sedangkan intuition adalah kepribadian yang lebih memilih untuk mengandalkan insting. Orang dengan kepribadian intuition akan bekerja berdasarkan firasat dan perasaan, menggunakan imajinasi mereka, dan mengambil kesimpulan dari semua data yang ada serta memikirkan kemungkinan yang lain.
3. Thinking – Feeling
Skala pasangan ketiga berkaitan dengan bagaimana seseorang menarik kesimpulan dan membuat sebuah keputusan. Orang dengan kepribadian thinking (pemikir) akan menggunakan logika dan kriteria yang objektif. Mereka akan bertanya “mengapa?” dan sangat menikmati perdebatan yang ada. Sedangkan orang dengan kepribadian feeling (perasa) lebih menggunakan nilai-nilai dalam diri mereka dan ide-ide yang bersifat subjektif. Mereka akan menggunakan banyak kata-kata dan lebih cenderung harmoni, bersepakat, dan membantu orang lain sehingga menghindari perdebatan.
4. Judging – Perceiving
Skala pasangan keempat mengenai bagaimana seseorang berurusan dengan dunia luar atau pola hidup. Orang dengan kepribadian judging (penilai) akan memiliki tujuan dan menyukai sesuatu yang terstuktur, memiliki rencana, aturan, dan terorganisir. Sedangkan orang dengan perceiving (penerima) akan mengambil sesuatu dan melakukan pendekatan dengan santai dan spontan. Mereka lebih fleksibel, terbuka terhadap perubahan, dan suka mengeksplorasi hal baru.
Itulah empat pasang skala psikologis berdasarkan MBTI atau biasa disebut tipe kepribadian. Yang perlu Anda ingat, meskipun Anda memiliki satu sisi yang dianggap dominan dari setiap pasang skala psikologis, bukan berarti hal tersebut menjadi patokan atas diri Anda yang sebenarnya saat berinteraksi dengan dunia luar. Mengapa kenapa? Karena MBTI hanya menggambarkan tentang kecenderungan dan gaya yang dianut oleh Anda. Kecenderungan itu pun dipengaruhi oleh faktor pendukung lainnya seperti faktor eksternal. Selain itu, tidak ada karakteristik yang benar atau salah dan tidak ada kombinasi karakteristik yang lebih baik atau lebih buruk dalam bisnis atau pun dalam suatu hubungan.
Lalu, apa yang bisa Anda lakukan setelah mengetahui tipe kepribadian Anda sendiri atau orang lain? Anda perlu mengetahui bahwa tujuan dari belajar mengenai tipe kepribadian adalah untuk membantu Anda memahami diri sendiri secara lebih baik. Anda akan lebih mengetahui apa yang memotivasi dan memberikan kekuatan sehingga Anda bisa mencari peluang yang lebih sesuai dengan diri Anda. Selain itu, Anda juga akan lebih bisa mengontrol perilaku ketika berada disekitar orang lain dan membantu Anda untuk meningkatkan hubungan dengan orang lain. Sama halnya ketika Anda mengetahui tipe kepribadian orang lain, itu akan membantu Anda untuk mendapatkan informasi mengenai cara bekerja dan berkomunikasi dengan mereka.
Kembali saya ingatkan bahwa tiap orang adalah unik dan MBTI tidak bisa dijadikan patokan satu-satunya untuk Anda menilai diri orang lain. MBTI pun tidak dapat mengukur keterampilan atau kemampuan, tetapi mungkin membantu Anda untuk memahami seseorang secara lebih baik. MBTI sudah digunakan dibeberapa perusahan. Apakah perusahaan Anda salah satunya? Memang apa tujuan perusahaan menggunakan MBTI selain memahami karyawan? Nah, perusahaan bisa menggunakan MBTI untuk mengelola karyawan; membimbing karir; meningkatkan hubungan interpersonal dalam divisi; mengembangkan pendidikan dan pelatihan; dan melakukan coaching kepada karyawaan jika diperlukan. Itulah kegunaan test MBTI bagi perusahaan. Kini, Anda bisa memulai dengan mengikuti tes MBTI terlebih dahulu dan menggunakannya sesuai dengan kebutuhan Anda. Selamat mencoba.
Artikel ini bermanfaat? Berikan penilaian Anda
Average rating / 5. Vote count: