3 Langkah Utama Dalam Berpikir Analitis

Berpikir analitis merupakan proses pengumpulan informasi untuk mengenali isu-isu yang terjadi guna memecahkan masalah secara cepat dan efektif. Jenis pemikiran ini melibatkan data dari berbagai sumber untuk mencari sebab akibat dan menarik kesimpulan secara tepat. Kemampuan berpikir analitis itu harus dimiliki oleh semua orang agar mampu berpikir dengan runut dan bisa mendapatkan solusi terhadap berbagai masalah yang dihadapi.

Dengan memiliki kemampuan berpikir analitis, Anda akan mudah memahami suatu masalah, menjadikan pola pikir Anda lebih terstruktur, dapat dengan cepat menyelesaikan permasalahan yang terjadi, dapat meminimalisir terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Mungkin Anda pernah mendengar sebuah kutipan dari Amy Maloy bahwa “Assume nothing, Question everything, Open your eyes, Challenge The Opposition, and Start thinking”, di mana Anda tidak bisa menggunakan asumsi secara berlebihan melainkan lebih baik bertanya langsung ke sumbernya, membuka mata, gali lebih jauh setiap ide yang bertentangan, dan mulailah berpikir.

Jadi, setelah kita sadari bersama ternyata kemampuan berpikir analitis itu perlu melewati tahapan. Tentu Anda akan penasaran apa saja tahapan untuk dapat berpikir analitis. Dengan hanya menerapkan 3 langkah utama di bawah ini, Anda bisa memiliki kemampuan untuk berpikir analitis. Mari kita bahas satu persatu.

1. Kumpulkan informasi

Langkah pertama dalam berpikir analitis adalah Anda harus mengumpulkan informasi. Pengumpulan informasi diperlukan untuk membantu Anda memetakan fenomena secara obyektif. Namun untuk mencapai hal tersebut, Anda perlu mengenali informasi yang diterima apakah merupakan informasi terbaru, dapat dipercaya, dan berkualitas, serta relevan dengan masalah yang terjadi.

Untuk mendapatkan informasi yang valid ketika mencari sebuah data, Anda harus memperoleh informasi dari website yang kredibel dan terbukti menjadi rujukan resmi dari berbagai kalangan. Namun, ketika Anda ingin mendapatkan informasi valid mengenai masalah disekitar Anda, bisa dilakukan dengan bertanya pada pihak-pihak yang terlibat dan memang dapat dipercaya. Tujuannya agar Anda mendapat informasi yang lebih menyeluruh dan beragam untuk dilakukan pemetaan. Anda juga perlu untuk mempertimbangkan sumber dan sarana Anda untuk mengumpulkan informasi tersebut.

2. Identifikasi Masalah

Setelah mengumpulkan informasi, Anda harus mengidentifikasi masalah yang terjadi. Anda harus mampu mengembangkan kemampuan Anda untuk mengenali masalah yang sedang dihadapi dan mencari tahu alasan mendasar dari permasalahan tersebut serta mencari tahu hubungan sebab akibat dari data yang Anda kumpulkan. Ada dua cara untuk melakukan identifikasi masalah yaitu bisa dengan mengelompokkan akar masalah yang ada dan melakukan penyaringan informasi yang diterima. Dengan dua cara tersebut, Anda bisa menemukan akar masalah yang terjadi.

Untuk mempermudah Anda memahami langkah ini, saya bahas dengan menggunakan contoh kasus berikut ini. Terdapat sebuah perusahaan yang akhir-akhir ini mengalami penurunan kinerja yang drastis pada salah satu bagian. Setelah melakukan evaluasi di bagian tersebut, terdapat beberapa temuan diantarannya 15% karyawan merasa kecewa karena memiliki atasan yang subjektif dalam memberikan penilaian kinerja terhadap bawahan; 75% karyawan mengalami kinerja yang buruk karena tidak pernah mendapatkan pelatihan yang dibutuhkan; dan 10% karyawan karena sedang mengalami masalah keluarga.

Berdasarkan temuan informasi diatas, kita dapat identifikasi bahwa kinerja menurun secara drastis karena 3 faktor besar yaitu (1) subjektivitas atasan, (2) kurang mendapat pelatihan, dan (3) masalah keluarga. Begitu cara kita melakukan identifikasi masalah, memulai dari memilah-milah, mengelompokkan, dan mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan pokok masalah yang sedang dievaluasi.

3. Mencari Solusi

Langkah ketiga dalam berpikir analitis adalah mencari solusi. Setelah semua informasi yang relevan telah dikumpulkan dan Anda sudah berhasil mengidentifikasi masalah yang terjadi maka Anda harus menarik kesimpulan. Anda harus bisa menarik kesimpulan yang tepat untuk dapat mencari solusi yang terbaik. Hal tersebut agar solusi yang Anda pilih dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi secara efektif.

Contoh langkah mencari solusi berdasarkan kasus diatas dengan tiga penyebab besar yaitu untuk kasus karyawan yang merasa kecewa diberikan solusi dengan melakukan coaching atau berbicara dari hati ke hati bersama atasan dan untuk kasus karyawan yang mengalami kinerja buruk solusinya diberikan pelatihan tambahan sesuai dengan kebutuhan guna menunjang kinerja pekerjaan.

Itulah tiga langkah utama yang dapat Anda terapkan untuk memiliki kemampuan berpikir analitis. Setiap orang dapat menerapkan tiga langkah tersebut dan tidak terbatas pada fungsi atau peranan apapun. Keuntungannya akan mempermudah Anda untuk memahami masalah dan menemukan solusi terbaik. Selamat mencoba.

Artikel ini bermanfaat? Berikan penilaian Anda

Average rating / 5. Vote count:

Share:

Add your comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *