6 Cara Mencegah Stres Negatif Dalam Penjualan

Setiap orang pasti pernah mengalami tekanan dan muncul stres saat bekerja dan mengakibatkan hasil pekerjaan yang tidak maksimal. Stres pada tiap orang akan bersifat sangat pribadi dan sangat bervariasi meskipun dalam situasi yang sama tetapi dengan alasan yang berbeda. Salah satu pekerjaan yang memunculkan stres seperti penjualan (sales). Berdasarkan survei yang dilakukan oleh database karir online PayScale bahwa 73% responden menilai pekerjaan dibidang penjualan memiliki peran yang “sangat menegangkan” sehingga menjadi jenis pekerjaan yang menegangkan kedua. Target penjualan dan tekanan dalam pekerjaan bisa menjadi pemicu rasa tertekan dan muncul stress.

Akan tetapi, tahukah Anda bahwa stres ada dua jenis? Stres positif dan stres negatif, di mana kedua stres tersebut sangatlah bergantung dengan bagaimana Anda mengelolanya. Ketika Anda mengelola stres secara tepat maka akan memiliki dampak yang membangun dan meningkatkan motivasi dalam diri Anda. Lain halnya, ketika Anda kesulitan mengelola stres secara tepat maka akan bahaya dan mengganggu produktivitas pekerjaan Anda.

Ada sebuah kutipan dari Bryant McGill “Your calm mind is the ultimate weapon against your challenges, so relax”, artinya pikiran tenang yang Anda miliki adalah senjata pamungkas itu sendiri untuk melawan tantangan Anda, jadi bersantai saja. Memiliki pikiran tenang tersebut bisa menjadi salah satu cara Anda untuk mencegah munculnya stres negatif itu. Tentu Anda penasaran bukan adakah cara lainkah untuk mencegah stres negatif. Dengan mencoba enam cara di bawah ini, Anda bisa mencegah munculnya stres negatif dalam penjualan. Mari kita bahas satu persatu.

Rileks dan Santai

Cara paling sederhana untuk mencegah muncul stres dengan melakukan relaksasi dan bersantai. Relaksasi yang bisa Anda lakukan dengan dua cara yaitu mendengarkan musik atau melakukan pijat sederhana. Dengan begitu, Anda tidak perlu pergi berlibur dan menghabiskan uang, cukup dengan mengendalikan dan melepaskan pikiran negatif dalam diri Anda.

Terorganisir

Ruang kerja dan cara kerja yang tidak beraturan dan berantakan bisa menambahkan tekanan dan dapat berkontribusi munculnya stres. Anda harus menyusun dan mengatur segala hal dengan terorganisir agar lebih rapi. Contohnya seperti menjaga ruang kerja tetap bersih; mengatur berkas di atas meja dengan menggunakan bindex atau folder file; membuat daftar pekerjaan yang dilakukan secara rinci dan rapi untuk membantu Anda menentukan prioritas tugas yang dikerjakan; dan menyusun file dalam komputer atau laptop secara rapi untuk membantu Anda dalam mengelola arsip dan memudahkan dalam mencari file pekerjaan.

Mencari Dukungan Sosial

Cara ketiga untuk mencegah stress dalam penjualan adalah mencari dukungan sosial. Sebagai tenaga penjual, Anda tetap membutuhkan dukungan sosial dari orang terdekat seperti keluarga dan teman. Ketika Anda sudah merasakan beban kerja yang semakin banyak maka cari dukungan sosial dari teman-teman dan habiskan waktu dengan mereka. Anda dapat berbagai cerita dan meminta saran dari masalah yang sedang Anda hadapi.

Meluangkan Waktu

Cara keempat untuk mencegah stres dalam penjualan adalah Anda harus meluangkan waktu untuk istirahat. Seberat apapun pekerjaan, Anda tetap sangat membutuhkan istirahat untuk merilekskan diri dari pekerjaan, media sosial, dan perangkat elektronik lainnya. Meluangkan waktu bisa Anda lakukan dengan istirahat, berolahraga, memasak, berlibur, menghabiskan waktu bersama dengan orang lain atau diri sendiri.

Fleksibel

Sebagai tenaga penjual, tentu Anda dituntut dengan target penjualan yang banyak dan cepat. Di sisi lain, Anda juga harus menjadi tenaga penjual yang tangguh, artinya Anda harus mampu menangani situasi yang penuh tekanan dan mengubah setiap tantangan yang diberikan menjadi sebuah peluang untuk belajar. Untuk menjadi tenaga penjual yang tangguh dan terhindar dari stres Anda harus belajar untuk menjadi fleksibel. Dengan fleksibel maka Anda bisa mengubah situasi yang menekan menjadi hal yang menguntungkan.

Seperti salah satu kasus, pada akhir bulan ini, Lia diberikan target penjualan sebanyak 50 pcs selama 30 hari kedepan. Lia pun langsung mengatur strategi untuk melakukan penjualan sebanyak 50 pcs selama 30 hari. Namun, setelah hari ke 15, Lia diberikan tambahan target sebanyak 20 pcs lagi. Lia tidak merasa marah atau tertekan melainkan ia mengatur kembali strategi dengan sisa waktu hari dan jumlah penjualan yang ada. Pada hari ke 30, Ia berhasil mencapai target sebanyak 70 pcs. Proses yang dilakukan Lia mencerminkan dirinya yang fleksibel dengan perubahan yang ada dan mengubah situasi yang menekan yaitu penambahan target penjualan menjadi sesuatu yang memotivasi dirinya.

Berpikir Positif

Cara terakhir dan paling mudah dalam mencegah stres dalam penjualan adalah dengan berpikir positif. Setiap tantangan dan masalah yang dihadapi bisa Anda anggap sebagai sumber motivasi dalam menjalankan pekerjaan. Seperti kasus Lia tadi, ketika Ia diberikan tambahan target penjualan tetapi tidak marah dan tertekan. Hal tersebut karena Lia berpikir positif bahwa tambahan target tersebut pun menguntungkan bagi dirinya sehingga menjadi sumber motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang ditentukan.

Itulah enam cara mencegah munculnya stres negatif dalam penjualan. Ketika Anda sudah merasa beban pekerjaan semakin banyak dan tuntutan yang tiada henti, cobalah cara-cara di atas. Dengan begitu, Anda dapat menjaga produktivitas pekerjaan dan meningkatkan kinerja. Akan tetapi, Anda juga bisa lakukan salah satu dari keenam cara tersebut yang paling Anda sukai untuk sekedar meringankan pikrian Anda saja meskipun beban pekerjaan tidak terlalu banyak. Selamat mencoba.

Artikel ini bermanfaat? Berikan penilaian Anda

Average rating / 5. Vote count:

Share:

Add your comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *