10 Kesalahan Umum Pada Pemimpin
Oscar Wilde berkata “Experience is the name every one gives to their mistakes”, artinya pengalaman adalah sebuah nama yang orang berikan untuk kesalahan yang diperbuat oleh mereka sendiri. Memang sering dikatakan bahwa kesalahan memberikan kesempatan belajar yang besar bagi Anda. Namun, jauh lebih baik jika Anda melakukan persiapan untuk tidak membuat kesalahan dimana pun atau di tempat pertama khususnya bagi seseorang yang akan memimpin untuk pertama kali dalam sebuah perusahan. Akan tetapi, tanpa disadari sebagai pemimpin Anda bisa membuat sebuah kesalahan. Tentu Anda penasaran kesalahan apa saja yang mungkin Anda lakukan, padahal Anda menjadi contoh bagi anggota tim saat itu. Dengan memperhatikan 10 kesalahan paling umum di bawah ini, Anda bisa memperbaiki kedepannya. Mari kita bahas satu persatu.
1. Tidak memberikan Feedback
Menurut survei dari The Ken Blanchard Companies bahwa kesalahan paling umum yang dilakukan oleh seorang pemimpin adalah gagal untuk memberikan umpan balik kepada anggota tim. Hal ini karena ketika Anda tidak memberikan umpan balik secara cepat kepada bawahan, berarti Anda telah merampas kesempatan mereka untuk meningkatkan kinerja. Kini Anda perlu untuk memperbaiki kesalahan ini dengan cara mulai belajar bagaimana memberikan umpan balik untuk tim Anda secara reguler dan efektif.
2. Tidak Memiliki Waktu untuk Tim
Kesalahan kedua adalah tidak memiliki waktu untuk tim. Hal ini bisa terjadi karena seorang pemimpin sangat terbelenggu oleh beban kerja mereka sendiri, sehingga tidak memiliki waktu yang tersedia untuk tim. Akibatnya Anda tidak terlalu dekat dengan anggota tim bahkan memiliki jarak dalam berkomunikasi. Untuk memperbaiki kesalahan ini, Anda menerapkan metode “pintu selalu terbuka” atau “manajemen berjalan di sekitar”. Metode tersebut bisa digunakan dengan cara Anda menyediakan waktu untuk berkumpul dengan tim minimal 1 kali dalam 1 minggu dan mulai belajar untuk mendengarkan secara aktif di sekitar Anda guna bisa merasakan kebutuhan dari tim dan mempertahankan hubungan baik.
3. Kurang Memonitor
Kesalahan ketiga adalah kurang melakukan pengawasan, monitor, atau berhubungan dengan anggota tim. Akibatnya Anda tidak bisa memantau bagaimana kinerja anggota dalam menyelesaikan pekerjaan atau mendapatkan hasil pekerjaan yang salah. Untuk memperbaiki kesalahan ini, Anda harus selalu melakukan pengecekan terhadap pemahaman anggota tim dan mengawasi setiap pekerjaan yang sedang dikerjakan. Dengan Anda melakukan hal ini, maka Anda akan meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh anggota tim Anda.
4. Sikap Terlalu Ramah
Kesalahan keempat adalah bersikap terlalu ramah. Hal ini memang baik untuk dilakukan tetapi jika berlebihan akan menimbulkan dampak negatif bagi Anda dan anggota tim. Misalkan Anda seorang pemimpin yang ramah dan dekat dengan anggota tim. Situasi tersebut membuat anggota tim nyaman dan bahagia bekerja dengan Anda serta merasa Anda dapat mengayomi mereka. Namun, di sisi lain situasi tersebut dimanfaatkan oleh beberapa orang dalam mengumpulkan pekerjaan kepada Anda. Mereka merasa memiliki kedekatan dengan Anda sehingga meremehkan deadline pekerjaan dan berbohong kepada Anda agar mendapat perpanjangan waktu. Hal-hal seperti itu yang sebaiknya dihindari dan diminimalisir tetapi bukan berarti Anda tidak bisa bersosialisasi dengan anggota tim. Anda perlu bisa bersikap profesional seperti menyeimbangkan secara tepat antara menjadi seorang teman dan menjadi seorang pemimpin.
5. Gagal Menentukan Tujuan
Kesalahan kelima adalah Anda gagal dalam menentukan tujuan bagi tim. Kegagalan ini akan berakibat kepada anggota tim seperti mereka akan menjadi kisruh, tidak produktif, tidak tahu untuk apa mereka bekerja, tidak tahu apa yang harus mereka kerjakan, tidak bisa memprioritaskan beban kerja secara efektif, sehingga membuat pekerjaan dan proyek tidak bisa diselesaikan. Dalam situasi seperti ini, Anda harus bisa menentukan tujuan yang ingin dicapai oleh tim. Untuk bisa menentukan tujuan, Anda bisa mencoba dengan memakai metode SMART untuk tim; gunakan “Team Charter” untuk menentukan arah tujuan tim dan detail sumber daya yang bisa dimanfaatkan; atau bisa menggunakan prinsip-prinsip “Management by Objectives” untuk menyelaraskan tujuan tim untuk mencapai misi organisasi.
6. Kesalahpahaman Motivasi
Kesalahan keenam adalah Anda salah untuk memahami motivasi anggota tim. Anda perlu renungkan, apa yang benar-benar dapat memotivasi tim? Mungkin bisa saja jawabannya tidak hanya uang. Nah, kebanyakan pemimpin menafsirkan motivasi anggota tim hanya bekerja untuk imbalan atau uang. Kesalahan ini yang membuat Anda sulit untuk memberikan motivasi kepada anggota tim dalam bekerja. Padahal ada banyak faktor lain yang bisa memotivasi anggota tim seperti prestasi, tanggung jawab tambahan, pujian, pengakuan, atau rasa kebersamaan. Untuk memperbaiki kesalahan ini, Anda harus mengetahui tujuan dari tiap anggota tim agar Anda bisa membantu dalam memotivasi pekerjaannya.
7. Rekrutmen
Kesalahan ketujuh adalah Anda terburu-buru untuk melakukan rekrutmen tambahan. Hal ini dapat terjadi ketika tim memiliki beban kerja yang besar tetapi jumlah anggota tidak mencukupi. Anda pun memutuskan untuk cepat-cepat melakukan penambahan anggota baru. Situasi ini bisa menjadi kesalahan apabila anggota baru yang direkrut tidak kooperatif dan tidak produktif. Akibatnya Anda perlu memberikan pelatihan tambahan dan menghambat pekerjaan anggota tim yang lain. Yang lebih parah, kesalahan ini bisa membuat anggota tim yang lainnya menjadi frustasi dan tertekan karena bekerja dengan orang yang tidak kompeten.
8. Memberikan Contoh
Sebagai seorang pemimpin harus menjadi panutan bagi tim. Tim memperhatikan apa yang pemimpin lakukan sepanjang waktu. Jika ingin membentuk perilaku mereka, mulailah dari diri sendiri dan mereka akan mengikutinya. Misalkan, jika tim melakukan kerja lembur maka Anda juga harus ada di tempat dan ikut lembur untuk membantu mereka. Selain itu, jika perusahaan memiliki aturan atau kebijakan bahwa tidak boleh makan di ruang kerja atau meja kerja, maka Anda pun harus memberikan contoh dengan makan di ruang makan atau pantry.
9. Tidak Mendelegasikan
Kesalahan kesembilan adalah Anda tidak mendelegasikan pekerjaan kepada tim. Hal ini biasa terjadi karena Anda merasa bahwa tidak ada seorang pun selain diri Anda yang dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan benar. SItuasi seperti ini dapat menyebabkan masalah besar karena terjadi bottlenecks atau penyumbatan kerja, menjadi tertekan dan frustasi. Anda pun menjadi tidak percaya kepada anggota tim padahal mereka adalah orang-orang pilihan yang memiliki kompetensi. Untuk memperbaiki kesalahan ini, Anda perlu untuk mencoba mendelegasikan pekerjaan kepada anggota tim sesuai dengan kemampuan mereka. Anda pun tetap perlu bertanggung jawab untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada anggota tim dalam menyelesaikan pekerjaan.
10. Kesalahpahaman tentang Peran Anda
Kesalahan terakhir adalah Anda salah paham mengenai peran Anda sendiri. Setelah menjadi seorang pemimpin, tentu tanggung jawab yang dimiliki sangat berbeda dari sebelumnya. Anda mungkin masih sering lupa bahwa pekerjaan telah berubah dan harus menggunakan keterampilan lain agar menjadi lebih efektif, seperti memimpin dan mengelola tim.
Demikian 10 kesalahan paling umum terjadi pada pemimpin. Bagi Anda yang menjadi seorang pemimpin cobalah untuk memperhatikan 10 kesalahan di atas dan mulai perbaiki diri dari sekarang. Selamat mencoba.
Artikel ini bermanfaat? Berikan penilaian Anda
Average rating / 5. Vote count: