5 Rahasia Untuk Menetapkan Tujuan
Setiap perusahaan tentu memiliki mimpi dan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang dilakukan dan didukung oleh setiap peran karyawan seperti menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kompetensi dan uraian tugas masing-masing. Selain itu, tujuan yang dimiliki untuk memotivasi pekerjaan setiap karyawan. Coba Anda bayangkan jika perusahaan Anda tidak memiliki tujuan untuk dicapai? Atau coba bayangkan Anda menyusun tujuan tanpa perencanaan? Seorang penulis dan pilot berkebangsaan Perancis bernama Antoine de Saint-Exupéry mengatakan “A goal without a plan is just a wish”, artinya tujuan tanpa rencana hanyalah sebuah harapan.
Dalam teori Goal Setting Locke’s mengatakan bahwa tujuan dalam bekerja menjadi sumber utama untuk meningkatkan motivasi yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja karyawan. Penelitian Locke tersebut menunjukkan bahwa tujuan yang spesifik dan sulit dapat menyebabkan kinerja pekerjaan yang lebih baik daripada tujuan jelas atau mudah. Misalkan, Anda mencoba mengatakan kepada seseorang seperti “berusaha keras” atau “lakukan yang terbaik”, apakah cara tersebut akan memperoleh hasil yang efektif? Jawabannya belum tentu. Akan tetapi jika Anda mengatakan kepada seseorang seperti “cobalah untuk mendapatkan hasil yang benar lebih dari 80%” atau “Pusatkan konsentrasi Anda untuk mengerjakan pekerjaan tepat waktu”, tentu Anda bisa memperoleh hasil yang jauh lebih efektif dan jelas sehingga mereka memiliki arahan yang tepat. Oleh sebab itu, memiliki tujuan yang spesifik dan sulit lebih mampu memberikan kekuatan untuk memotivasi dibandingkan tujuan yang terlalu mudah.
Beberapa tahun setelah Locke menerbitkan artikel tersebut, peneliti lain seperti Dr. Gary Latham, melakukan peninjau lebih dalam dan mempelajari efek dari penetapan tujuan di tempat kerja. Hasil penelitian dari Dr. Gary Latham mendukung persis apa yang Locke telah kemukakan. Pada akhirnya tahun 1990, Locke dan Latham bekerja sama dan menerbitkan karya buku yang berjudul “A Theory of Goal Setting and Task Performance“. Dalam buku tersebut, Beliau berdua memperkuat kebutuhan untuk menetapkan tujuan secara spesifik dan sulit, dengan mengacu dalam lima prinsip dari goal setting yang sukses. Tentu Anda penasaran, apa saja lima prinsip yang dapat Anda gunakan untuk menetapkan tujuan. Mari kita bahas satu persatu.
Clarity (Kejelasan)
Prinsip pertama adalah tujuan jelas yang terukur dan tidak ambigu. Jika memiliki tujuan jelas dan spesifik dengan penetapan waktu tertentu untuk menyelesaikannya, maka akan sedikit kesalahpahaman yang timbul. Hal ini karena Anda tahu apa yang diharapkan dan Anda dapat menggunakan hasil spesifik dari tujuan sebagai sumber untuk memotivasi dalam meningkatkan kinerja Anda dan tim. Untuk menetapkan tujuan secara jelas, Anda harus memastikan dengan membuat secara spesifik, terukur, dan memiliki jangka waktu
Challenge (Tantangan)
Prinsip kedua adalah tujuan memilki tantangan yang bertingkat. Pada umumnya, orang termotivasi oleh sebuah pencapaian prestasi dan menilai tujuan dari pencapaian presetasi yang telah diraih. Hal ini bisa terjadi ketika Anda tahu bahwa apa yang telah Anda lakukan dapat diterima dengan baik dan membuat Anda termotivasi secara alami untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Nah, kebutuhan untuk sukses dan memiliki prestasi tersebut, membuat Anda termotivasi dengan tantangan yang ada tetapi tetap realistis dan bertujuan. Dengan berpegang pada prinsip ini, Anda harus memastikan tujuan yang ditetapkan dapat dicapai.
Commitment (Komitmen)
Prinsip ketiga adalah tujuan harus dipahami dan disepakati secara bersama agar menjadi lebih efektif, dengan kata lain tujuan yang berkomitmen. Pada umumnya, karyawan lebih cenderung menjalani dan menerapkan tujuan apabila merasa diri mereka menjadi bagian dari terciptanya tujuan tersebut. Mengacu pada hal itu maka karyawan dilibatkan dalam menetapkan tujuan atau membuat keputusan. Untuk dapat memegang prinsip ini, maka Anda harus menetapkan tujuan yang realistis dan diterima.
Feedback (Umpan Balik)
Prinsip keempat adalah tujuan yang efektif mencakup umpan balik. Dengan adanya umpan balik maka memberikan kesempatan untuk mengklarifikasi harapan, menyesuaikan kesulitan sasaran, dan mendapatkan pengakuan. Hal ini cukup penting terutama bagi Anda dalam menentukan sendiri tolak ukur atau patokan Anda. Jadi, Anda perlu memastikan untuk menetapkan waktu dalam memberikan umpan balik secara formal atau informal.
Task Complexity (Kompleksitas Tugas)
Prinsip kelima dalam teori goal setting adalah tujuan yang memiliki kompleksitas tugas. Pada umumnya, orang yang bekerja dengan tujuan yang rumit akan memiliki motivasi yang tinggi. Namun, Anda harus memastikan dan berhati-hati bahwa tujuan atau tugas yang komples dan rumit tersebut tidak menjadi terlalu berlebihan. Hal ini juga agar tugas yang ada tidak menghambat Anda untuk mencapai tujuan.
Ketika Anda mengetahui dan memahami lima prinsip di atas, maka Anda akan mampu menetapkan tujuan bagi perusahaan dan diri sendiri. Dengan Anda menerapkan kelima prinsip tersebut, niscaya Anda mampu mencapai goal yang diinginkan dengan motivasi baik internal maupun eksternal. Selamat berjuang.
Artikel ini bermanfaat? Berikan penilaian Anda
Average rating / 5. Vote count: