7 Kejutan untuk Pemimpin Baru
Apakah Anda seorang pemimpin baru? Sudahkah Anda mengetahui apa yang akan Anda hadapi? Pada umumnya seseorang akan mengetahui bahwa ada beberapa hal yang berubah saat Ia menduduki posisi baru sebagai pemimpin dalam tim. Selain itu, Ia menyadari bahwa perlu menerapkan keterampilan yang berbeda untuk meraih kesuksesan dalam peran baru. Meskipun sudah dipersiapkan untuk menghadapi tantangan tersebut, Anda sebagai pemimpin baru tentu masih memiliki kemungkinan akan mengalami hal lain secara tidak terduga. Fenomena tersebut membuat Michael Porter, Jay Lorsch, dan Nitin Nohria mencoba untuk mengeksplorasi kesalahpahaman umum yang terjadi. Porter, Lorsch, dan Nohria menemukan tujuh hal yang bisa menjadi kejutan bagi seorang pemimpin baru dan mereka menuangkan dalam artikel Harvard Business 2004 dengan judul “The Seven Things That Surprise New CEOs“. Pernasaran kah Anda? Mari kita lihat lebih dekat pada masing-masing tujuh kejutan yang terjadi.
1. Anda tidak bisa langsung menjalankan perusahaan. Hal pertama yang perlu Anda sadari bahwa kini Anda tidak bisa secara langsung terlibat dalam setiap proyek yang tim Anda kerjakan dan tidak dapat memiliki pengaruh secara langsung terhadap segala sesuatu yang terjadi didalamnya. Anda hanya bisa melihat proyek dari perspektif orang luar dan menggunakan metode helicopter view. Selain itu, untuk menangani masalah Anda perlu memberitahukan atau menyampaikan melalui penanggungjawab proyek. Jadi, perspektif Anda telah bergeser dari hal-hal yang dilakukan sendiri, menjadi menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.
2. Memberikan perintah itu mahal. Sebagai pemimpin, Anda perlu mencoba untuk tidak selalu memberitahu orang lain tentang apa yang harus mereka lakukan dan sebaliknya Anda bisa mempercayai mereka untuk membuat keputusan yang tepat. Beberapa orang mungkin meragukan kemampuan mereka untuk membuat keputusan sehingga mereka akan terus datang kepada Anda untuk meminta persetujuan dari segala sesuatu. Hal ini menciptakan “ketergantungan kepada pemimpin” dan dapat menyebabkan hambatan dalam pengambilan keputusan sehingga berpotensi mengulur kemajuan tim Anda. Oleh karena itu, Anda tetap perlu memberikan kepercayaan kepada orang lain dan Anda cukup hanya memantau. Coba bayangkan jika Anda ikut campur pada proyek orang lain? Orang tersebut tidak dapat berkembang dan tidak belajar untuk mengambil keputusan bahkan membuat kepercayaan diri mereka menurun. Dengan begitu, perintah atau keputusan Anda memiliki nilai yang mahal.
3. Sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Secara umum tidak ada yang ingin memberikan berita buruk kepada pemimpinnya. Jadi bila Anda mendapatkan informasi, itu mungkin telah ditambahkan beberapa sentuhan yang baik dan informasi tersebut tidak dapat selalu Anda andalkan. Untuk menghindari kejutan ini, Anda pun perlu mencari informasi yang akurat untuk mengatur segala sesuatu dengan efektif, sehingga Anda harus mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sebanyak mungkin. Yang pasti Anda harus mencari tahu sumber informasi relevan Anda terkait perusahaan dan tim Anda.
4. Anda selalu mengirim pesan. Sebagai pemimpin, kata-kata dan tindakan Anda memiliki beban yang berat. Hal ini berarti orang akan menduga-duga tentang mengapa Anda mengatakan atau melakukan sesuatu. Orang lain juga akan mencoba untuk menangkap maksud dari kata-kata atau tindakan yang Anda lakukan apakah mengandung pesan tersembunyi atau tidak. Bahkan suasana hati Anda juga dapat mempengaruhi tim Anda dan segala sesuatu yang Anda katakan akan dianalisa. Ada sebuah pepatah bahwa “manajer memimpin dengan contoh”. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati atas contoh yang Anda berikan dan jauh lebih berhati-hati terhadap pesan yang Anda kirim baik disengaja ataupun tidak.
5. Anda bukan pemimpin. Meskipun Anda mungkin menjadi pemimpin bagi tim Anda, tetapi Anda bukanlah pemimpin paling atas. Hal ini karena pemilik bisnis pun akhirnya bertanggung jawab kepada pelanggan atau investor, sehingga tentu akan selalu ada orang lain untuk Anda berikan laporan. Sebagai pemimpin, Anda tetap harus tahu kepada siapa Anda boleh memberikan informasi (terutama mereka harus bisa menjaga informasi tersebut), Anda harus bekerja keras untuk mendapatkan dukungan dari orang di sekitar Anda, Anda perlu mengelola level jabatan di atas Anda, dan Anda perlu berhati-hati mengenai orang-orang yang akan menerima laporan Anda. Namun, sebagai pemimpin Anda juga bisa menyimpan sendiri informasi yang Anda terima terutama pada kasus tertentu.
6. Menyenangkan pemilik tidak selalu berhasil. Pemilik atau pemegang kepentingan lainnya dalam departemen atau perusahaan umumnya memiliki perspektif jangka pendek dan mungkin berorientasi pada keuntungan atau kinerja. Sebagai seorang pemimpin, Anda perlu menyadari ini bahwa ada pertimbangan jangka panjang lain yang lebih penting daripada tujuan pemilik. Misalkan seharusnya perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar, jika tim Anda tidak bersikeras untuk mewujudkan masalah keamanan yang dikhawatirkan. Anda perlu mempertimbangkan setiap keputusan yang diambil oleh Anda atau tim. Setiap keputusan tentu harus dipertanggungjawabkan dan tidak dapat Anda control dengan sendiri.
7. Anda hanya manusia. Sebagai pemimpin Anda harus ingat bahwa posisi tidak membuat Anda lebih baik atau lebih mampu daripada orang lain. Anda mungkin dapat membuat kesalahan dan orang-orang di sekitar Anda pasti memiliki pendapat yang berbeda dengan Anda. Namun, menjadi seorang pemimpin tidak membuat Anda harus lebih bertanggung jawab atau menanggung semua beban atas segala hal, yang diperlukan adalah menunjukkan bagaimana tanggung jawab ini dilaksanakan. Dengan begitu, Anda bisa menjadi seorang pemimpin yang baik.
Itulah tujuh hal yang perlu diketahui oleh seorang pemimpin saat menduduki jabatan yang baru. Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah tetapi sebuah tantangan baru untuk menjadi lebih baik dan lebih berkompeten dibidangnya. Semoga sukses.
Artikel ini bermanfaat? Berikan penilaian Anda
Average rating / 5. Vote count: